Health

Guna Tes Apgar pada Newborn

By  | 

Pertama kali bayi dilahirkan, dokter atau petugas medis akan langsung menilai berapa skor apgar bayi Anda. Pemeriksaan ini penting untuk dilakukan, karena saat bayi di dalam kandungan, ia masih sangat bergantung pada Anda dalam banyak hal. Sedangkan begitu ia terlahir ke dunia, maka ia tak lagi dapat bergantung pada Anda dan harus dapat melakukan segala sesuatunya seorang diri. Karena itulah, petugas medis akan melihat apakah organ-organ pada bayi Anda sudah siap menjalankan tugasnya atau belum.

iStock-000032861664Large_4x3

Tes Apgar

Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir dalam beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim sang mama. Metode ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia Apgar. Ada 5 hal pokok yang diperiksa pada tes Apgar, yaitu:

Appearance: Penampilan, yang bisa dilihat dari warna kulit.

Pulse: Frekuensi denyut jantung bayi.

Grimace: Usaha bernapas bayi yang dapat dilihat dari kuat lemahnya tangisan.

Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot bayi.

Reflex: Reaksi spontan atas rangsangan yang datang.

Serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai, mamas. Bila reaksi bayi bagus, maka nilainya 2. Dan bila reaksi kurang baik bernilai 1. Sedangkan bila reaksi bayi buruk, maka bernilai 0. Keseluruhan nilai tadi kemudian akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:

  • Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
  • Nilai 7 – 10: Bayi dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
  • Nilai 4 – 6: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
  • Nilai 0 – 3: Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif atau bayi meninggal saat lahir.

iStock_000002609759XSmall_0

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu 1 sampai 5 menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah. Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka kemungkinan ada risiko bayi mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak.

Walau tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera, namun tes Apgar tidak di desain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi sehingga pemeriksaan lebih lanjut tetaplah dibutuhkan. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares