Education

Yuk, Persiapkan Anak untuk Berpikir Kreatif Sejak Dini!

By  | 

Di masa mendatang, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda akan semakin besar. Karena itu, sejak dini orangtua perlu membekali anak-anak dengan pendidikan yang berkualitas. Dengan pendidikan yang berkualitas, anak dapat tumbuh menjadi individu kreatif yang mampu beradaptasi pada perubahan, memiliki pengetahuan yang lebih luas, dan juga kemampuan yang lebih matang untuk menghadapi dan menjawab tantangan.

Creative Thinking for Creative Child 

Hal inilah yang kemudian diangkat dalam acara talkshow bertajuk “Creative Thinking for Creative Child” persembahan Sampoerna Academy bekerjasama dengan komunitas Joy Parenting

DSCF6962

Triawan Munaf, Retno Dewanti Purba, S.Psi, Yannik Herawati

Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menekankan, “Saat ini, kreativitas generasi muda sangatlah diperlukan agar kelak dapat bersaing dan memajukan industri kreatif Indonesia. Indonesia membutuhkan generasi muda yang tidak hanya pintar, namun inovatif dan mampu secara kreatif memecahkan masalah, mengambil keputusan serta berpikir kritis.”

Artinya, orangtua harus semakin sadar bahwa selain kecerdasan akademis, kreativitas anak merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan. Meskipun setiap orangtua tentunya menginginkan pencapaian akademik yang baik untuk anak mereka, namun dengan kebutuhan calon generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di tingkat global, orangtua harus berusaha mencari dan memberikan edukasi berkualitas tinggi yang mampu mendorong kreativitas anak dan mendukung pencapaian mereka di kemudian hari.

Sayangnya, saat ini masih banyak terdapat miskonsepsi mengenai kreativitas. Retno Dewanti Purba, S.Psi, seorang psikolog anak terkemuka, menjelaskan bahwa kreativitas tidak terbatas pada kemampuan di bidang seni, namun juga berhubungan dengan penguasaan di bidang sains, matematika, serta kecerdasan sosial dan emosional.

Retno menegaskan, “Kreativitas tidak hanya membutuhkan imajinasi dan aspirasi pada anak, namun juga proses disiplin untuk memacu kemampuan, pengetahuan dan kontrol diri. Orangtua perlu mendukung kemampuan anak untuk lebih kreatif dengan memastikan edukasi yang diberikan berkualitas tinggi dan merangsang cara berpikir kreatif.”

Sistem Pengajaran

Bentuk edukasi yang memacu kreativitas memang tidak serupa dengan sistem edukasi biasa. Sistem pengajaran semacam ini menekankan kemampuan untuk berpikir ‘beda’, di mana anak didorong untuk memiliki kemampuan berinovasi, memecahkan masalah dengan tepat, kritis, serta dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tanggap. Hal ini dilakukan dengan merangsang kreativitas melalui penggunaan analogi, metafora, dan pemikiran visual. Anak-anak pun didukung untuk lebih bebas dalam mengekspresikan ide, khususnya dalam pemecahan masalah. “Sistem edukasi ini lebih mengutamakan proses daripada hasil yang dicapai,” tambah Retno.

Sampoerna Academy 

Sampoerna Academy, di bawah naungan Sampoerna Schools System – sebuah sistem edukasi terintegrasi pertama di Indonesia dengan sistem edukasi modern berbasis STEAM (Science, Technology, Arts, and Math) – berkomitmen untuk mencetak siswa siswi kreatif dengan kualitas terbaik yang siap menghadapi tantangan global masa depan.

DSCF6993

“Sampoerna Academy menerapkan kurikulum yang memungkinkan peserta didik dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Tingkat Menengah Atas mendapatkan sistem pengajaran yang mengedepankan creative thinking dalam keseharian mereka,” jelas Yannik Herawati selaku Kepala Sekolah Sampoerna Academy.

Sebagai contoh, pada acara talkshow ini anak-anak juga dapat mencoba berbagai aktivitas seru seperti ‘Playdate Arts & Craft’ dan ‘Lego STEAM Learning’. Dengan cara yang aktif dan menyenangkan, anak-anak dapat mempelajari berbagai hal yang dapat menstimulasi kreativitas mereka.

DSCF6999

Di Sampoerna Academy, para siswa siswi akan belajar mengenai bagaimana cara untuk memecahkan dan menganalisa masalah menggunakan teknologi dan strategi pembelajaran kolaboratif, pendekatan edukasi dan aktivitas di bidang Sains, Teknologi, Seni dan Matematika untuk memacu pemikiran kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Selain itu, kami juga menanamkan budaya kolaborasi dan berinovasi dalam keseharian mereka agar tumbuh semangat untuk bereksplorasi, bermimpi dan mencari solusi dengan cara-cara baru dalam berpikir dan berperilaku.

“Melalui acara ini kami berharap wawasan para orangtua akan menjadi lebih terbuka mengenai pentingnya membentuk generasi muda yang kreatif melalui metode pendidikan yang mampu secara efektif mendorong kecerdasan anak di Indonesia, baik itu dari sisi kualitas akademik maupun tingkat kreativitas mereka,” tutup Yannik. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com, Dok. Sampoerna Academy)

Shares