Career

Diskriminasi yang Kerap dialami Para Karyawan Wanita

By  | 

Peluang wanita untuk memiliki karier dan sukses di dunia kerja kini semakin besar, bahkan setara dengan kaum pria. Walau begitu, ternyata tak semua perusahaan memperlakukan karyawan wanitanya setara seperti layaknya mereka memperlakukan para karyawan pria. Seringkali, sebagian karyawan wanita masih menerima perlakuan seksis dan diskriminasi baik dari perusahaan tempat mereka bekerja, seperti beberapa hal berikut ini:

  • Penampilan. Berat badan dan penampilan, merupakan hal sensitif untuk dibicarakan bagi wanita. Dan tak sedikit karyawan wanita mendapatkan perilaku seksis di tempatnya bekerja. Anjuran bagi karyawan wanita untuk mengenakan busana yang sopan atau menarik memang bukan hal yang salah, tetapi jika diutarakan dengan gaya bicara yang ofensif, justru bisa membuat wanita jadi merasa rendah dan terhina. Tak hanya itu saja Mamas, banyak wanita, termasuk diantaranya juga saya, mengalami kondisi bahwa ketika sedang melakukan wawancara kerja, seringkali user atau pihak human resources meminta kami untuk berdandan lebih menarik, hingga menurunkan berat badan sebelum mulai masuk kerja.
  • Jangan terlalu vokal dan agresif. Berdasarkan sebuah survei, sebanyak 84 persen karyawan wanita di industri teknologi dicap oleh perusahaan sebagai pribadi yang terlalu agresif. Lalu, mereka pun dianjurkan agar lebih banyak diam atau pasif, dan jangan terlalu banyak bicara.
  • Negosiasi gaji. Isu lain yang kerap terjadi di dunia kerja adalah, adanya rentang gaji yang cukup besar antara karyawan pria, ketimbang karyawan wanita. Karyawan pria memiliki kesempatan memperoleh gaji yang lebih besar dibandingkan karyawan wanita. Dan tanpa kita sadari, sebenarnya cukup banyak perusahaan yang cenderung membatasi kesempatan karyawan wanita untuk menegosiasi gajinya dibandingkan karyawan pria lho, Mamas. Bahkan, salah satu studi yang dipublikasikan oleh Organization Behaviour and Human Decision Processes menemukan evaluasi gaji pada karyawan wanita, umumnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Shot of a pregnant businesswoman standing in her office holding her stomach

  • Hamil. Karyawan wanita yang sedang hamil tentu memiliki limitasi ketahanan fisik. Kondisinya yang lebih lemah, mudah lelah, dan kondisi mual , kerap dihubungkan dengan menurunnya produktivitas kerja. Dan keterbatasannya ini kemudian juga membuatnya mengalami diskriminasi. Seperti tak diberi kesempatan untuk mendapatkan promosi, atau hal lainnya yang dapat membatasi prestasi para Mamas to be dalam karier. (Tammy Febriani/KR/Photo:Istockphoto.com)

Shares