Career

Jika Si Workaholic Hamil

By  | 

Tiap orang memang memiliki tipe masing-masing. Ada yang bekerja sesuai tanggung jawab yang diemban, ada juga pekerja yang cenderung santai, dan ada yang gila kerja atau workaholic. Pekerja yang workaholic tentu saja sangat menguntungkan bagi perusahaan namun secara perlahan pertahanan fisiknya akan menurun akibat bekerja telalu keras dan tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya sendiri. Lalu bagaimana jika seorang wanita workaholic mengandung bayi? Well Mams, jika Anda seorang workaholic dan dinyatakan hamil, maka stop working hard and start working smart, ini caranya:

  • Buat jadwal harian baru. Jadwal ini berguna untuk membatasi kegiatan Anda agar tidak bekerja terlalu keras hingga malam hari. Hal ini akan membantu Anda tetap bekerja maksimal tanpa menganggu jadwal istirahat Anda.
  • Know your limits. Akibat terbiasa bekerja terlalu keras, Anda tentu akan kesulitan jika harus bekerja dengan batasan. Tetapi ingat Mams, kini di dalam tubuh Anda ada makhluk kecil yang pertumbuhannya sangat bergantung pada gaya hidup Anda. Jangan sampai tubuh terlalu lelah karena dipaksa bekerja keras. Kenali limitasi Anda ya.
  • Tolak pekerjaan yang bukan tanggung jawab Anda. Si Workaholic biasanya juga perfeksionis yang kerap ‘gemas’ jika pekerjaan orang lain kurang sempurna sehingga ia juga ingin ikut membenahinya. Tapi Mams hal tersebut sangat tidak perlu dilakukan, batasi pemikiran Anda untuk bekerja maksimal atas apa yang sudah menjadi tanggung jawab Anda saja. Ingat ya, pekerjaan orang lain sama sekali bukan urusan Anda.
  • Ciptakan distraction. Selain pekerjaan, coba cari fokus yang lain Mams, alihkan keinginan untuk bekerja padahal Anda sedang libur dengan menggali informasi seputar tumbuh kembang janin juga mempelajari peran baru Anda sebagai seorang mama nantinya. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares